Bertepatan dengan pentahbisan Uskup Surabaya Mgr J. Hadiwikarta, Pr (alm), PS Laetitia Iuventae (eLIu) berdiri, sekaligus bertugas di Misa pentahbisan beliau. Tepatnya 25 Juli 1994. Tercatat para pendiri adalah Anton Tjahjoanggoro, Albert Maramis, Anton Teguh, Marcellino Rudyanto, Matheus Suprat (conductor saat ini), Ardi Handojoseno (Pastor ordo SJ), B. Sotyoanggoro dan Edy Prast.
Dalam usianya yang 14, PS eLIu telah mewarnai kehidupan liturgi gereja Katolik, khususnya di Keuskupan Surabaya. Banyak karya komponis besar telah dibawakannya, misal Mozart, Bach, Beethoven, sampai Paul Widyawan.
Konsep eLIu adalah sebuah “Paduan Suara Kader” artinya, para anggota eLIu dituntut untuk belajar dan terus belajar. Tujuannya agar mereka dapat mengabdikan dirinya kepada Bunda Gereja. Saat ini lebih dari 100 alumni eLIu tersebar di seluruh Nusantara. Sebagian besar mereka tetap bernyanyi bagi kemuliaan Allah di Surga.
“Laetitia” berarti suka cita. “Iuventae” adalah anak muda. Dengan memilih motto “Per Laetitiam Iuventae ad Caelestiam” seluruh anggota, pendiri dan alumnus selalu bersukacita dan bersemangat muda demi kerajaan Allah di Surga.
Bila Gereja lesu, jangan ragu mengundang eLIu